Kegiatan

WARGA BERSAMA BENAHI IRIGASI PERTANIAN YANG PUTUS KARENA TERDAMPAK BANJIR

PERON- Saat banjir datang, banyak saluran irigasi dan fasilitas umum lainnya yang ada di Desa Peron, Keca­matan Limbangan rusak parah.

Untuk memperbaiki fasilitas umum yang rusak itu, warga ber­sama anggota PEMDES Peron melakukan kerja bakti di sekitar dam irigasi Kaliringin, di Dusun Krajan, Desa Peron, Minggu (5/6). Perbaikan saluran air ini, dipercepat dengan cara gotong royong agar aliran sungai ke lahan pertanian bisa segera lancar. “Saluran irigasi itu semula terputus karena DAM yang jebol dan beberapa pipa irigasi hanyut akibat banjir bandang,” ungkap kepala Desa Peron, Erna Hermawati.

Menurut ibu Erna Hermawati, sapaan kepala Desa Peron itu, pemba­ngunan saluran irigasi itu dilakukan dengan swadaya masyarakat dan anggaran penanggulangan darurat bencana Desa Peron. “Kalau tidak segera diperbaiki, para petani tidak bisa mengaliri sawahnya,” terangnya.

Ibu Erna menyebut, lahan pertanian di desanya yang terkena dampak banjir bandang seluas 100 hektare. Beruntung, saat banjir itu terjadi tanaman milik petani baru dipanen. “Untungnya sudah dipanen,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, para petani tengah memasuki masa tanam. Oleh karena itu, dibutuhkan air untuk mengaliri sawahnya. “Di­bangun dulu, yang penting air bisa masuk ke lahan pertanian agar para petani senang,” ungkapnya.

Beliau juga menyebut saat banjir ban­dang itu, dam kaliringin yang kini tengah diperbaiki warga itu hancur berantakan. Bahkan, pintu air dan besi untuk mengatur air yang ada di dam telah hilang. “Satu besi sudah ditemukan, yang satu hilang terbawa air,” katanya.

Sementara itu, Suroso,31, salah satu petani setempat, mengaku para petani tengah memasuki masa tanam. Sehingga, saluran irigasi yang menunjang masa tanam sangat diperlukan. “Kalau irigasinya masih rusak, para petani pasti tidak bisa tanam,” ujarnya.

Lahan pertanian miliknya seluas satu hectare, jelas dia, kini dalam kondisi kekeringan. Saluran air yang biasanya mengaliri sawahnya, kini telah rusak akibat banjir bandang. “Damnya saja rusak, jadi tidak bisa menampung banyak air,” terangnya.

Share :