Kegiatan

Mengenal Tradisi Tedak Sinten Wujud Rasa Syukur Sedini Mungkin Dari Bayi

Peron - Melihat perkembangan anak sejak baru lahir hingga bisa berdiri itu suka bikin takjub. Nah, kalau anak sudah bisa berdiri, dalam tradisi asal Jawa ada prosesi yang namanya tedak siten, Bunda. Sejumlah artis hingga pejabat pernah menggelar prosesi tedak siten ini.

Dikutip dari situs UNY, tedak siten ini dilakukan terhadap anak yang baru pertama kali belajar berjalan atau pertama kali menginjak tanah. Tedak siten berasal dari dua kata, yakni 'tedhak' yang artinya menapakkan kaki dan siten dari kata siti yang artinya bumi.Upacara tedak siten biasanya dilakukan saat bayi berusia 7 bulan dan baru mulai belajar duduk dan berjalan. 

 

Pada upacara tedak siten, dimulai dengan menapaki jadah 7 warna. Jadah ini terbuat dari beras ketan yang dicampur parutan kelapa muda, ditambah garam agar gurih. Ketujuh warna itu mempunyai makna sebagai berikut:

1. Putih: watak dasar

2. Biru: jati diri

3. Hijau: lambang kehidupan

4. Jingga: matahari

5. Merah: Semangat

6. Kuning: harapan tercapai cita-cita

7. Hitam: keagungan

 

Makna yang terkandung dalam jadah ini merupakan simbol kehidupan yang akan dilalui anak, dimulai dari saat menapakkan kakinya pertama kali di bumi ini sampai dewasa. Sedangkan, warna-warna tersebut merupakan gambaran dalam kehidupan anak dengan banyak pilihan dan rintangan yang harus dilaluinya. Jadah 7 warna disusun mulai dari warna yang gelap ke terang. 

 

Setelah menapaki jadah ini, ada beberapa tahap lainnya dari tedak siten ini, Bunda. Antara lain menaiki tangga, manapaki pasir, masuk ke dalam kurungan ayam yang berisi mainan, alat tulis, uang, hp, stateskop, dan sebagainya. Dilanjutkan dengan menyebar beras kuning, dan terakhir memandikan bayi. Setelah semua prosesi, barulah memotong tumpeng.

 

"Semua proses ritual dalam tradisi Jawa, termasuk tedak siten adalah bahasa simbolik yang ajarkan kearifan hidup. Bagaimana relasi dengan manusia, alam, dan Tuhan secara harmoni,

Share :